Mual saat hamil
adalah gejala yang sering kali dialami ibu saat awal kehamilan, yaitu sekitar 6
minggu pertama. Muntah dan mual saat hamil dapat terjadi kapan saja, tetapi
banyak wanita yang mengalaminya lebih sering ketika di pagi hari ( morning
sickness ). Tidak jarang ibu merasa terganggu dan tidak nyaman akibat rasa
mual dan muntah yang mereka rasakan saat hamil. Tapi, tahukah Anda bahwa
ternyata gejala morning sickness adalah tanda yang baik untuk
kehamilan?
Kenapa
mual saat hamil dianggap pertanda baik?
Pernyataan ini
berasal dari sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007 hingga 2011 dan
melibatkan sebanyak 800 wanita hamil yang berusia antara 18-40 tahun. Dalam
penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine tersebut, para ibu
hamil yang berpartisipasi diminta untuk mencatat semua gejala yang mereka alami
dari awal kehamilan hingga akhir trimester pertama. Kemudian dari catatan para
ibu hamil tersebut, peneliti membagi mereka dalam beberapa kelompok yaitu ibu
hamil yang tidak mengalami muntah dan mual saat hamil, hanya merasa mual,
muntah sekali dalam sehari, dan muntah lebih dari sekali.
Dari penelitian
tersebut diketahui bahwa hampir dua pertiga dari responden mengaku jika mereka
merasa mual pada minggu ke delapan kehamilan. Sedangkan lebih dari seperempat
mengalami mual disertai dengan muntah. Dan dilaporkan juga bahwa dari total
responden yang mengikuti penelitian ini, sebanyak lebih dari tiga perempat ibu
mengalami mual saat hamil tanpa disertai dengan muntah. Pada akhir penelitian,
para ahli menyimpulkan bahwa gejala mual dan muntah yang terjadi di awal
kehamilan dapat menurunkan risiko keguguran sebanyak 50-75%.
Mengapa
mual saat hamil justru menurunkan tingkat keguguran?
Walaupun belum ada
alasan yang pasti mengapa seorang ibu hamil yang mengalami gejala mual dan
muntah lebih berpeluang kecil untuk mengalami keguguran, namun para peneliti
menyebutkan beberapa teori yang mendasari kedua hal tersebut.
1. Gejala
mual dan muntah pada ibu hamil dapat mengubah pola makan dan gaya hidup ibu
Salah satu alasan
yang disebutkan oleh para peneliti bahwa gejala mual saat hamil yang dirasakan
oleh para ibu akan membuat mereka menjadi mengetahui lebih dini terkait
kehamilan yang terjadi. Hal ini menyebabkan respon tubuh mereka terhadap gejala
yang terjadi muncul, entah itu berusaha untuk mengonsumsi makanan yang baik dan
sehat – agar terhindar dari gejala mual – serta menghindari kebiasaan-kebiasaan
buruk yang bisa mengakibatkan keguguran.
Dalam penelitian
tersebut, para ibu hamil yang mengalami gejala mual dan muntah dengan alami
meningkatkan asupan sayur, buah, serta makanan sumber karbohidratnya. Selain
itu, mereka juga menghindari kebiasaan merokok serta minum alkohol akibat mual
yang dirasakannya itu.
2. Ibu
yang mengalami mual dan muntah di kehamilan pertama mempunyai kadar hormon yang
berbeda
Seorang wanita hamil
akan mengalami peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
yaitu hormon yang biasanya dijadikan penentu apakah wanita tersebut hamil atau
tidak. Peningkatan HCG dapat dilihat dari urin, apabila terdapat HCG di dalam
urin maka dapat dipastikan bahwa wanita tersebut sedang hamil.
Para peneliti
menganggap bahwa wanita dengan HCG yang cukup tinggi akan lebih berpeluang
mengalami gejala mual dan muntah. Sementara HCG juga dijadikan tanda apakah
janin yang sedang dikandung seorang wanita kuat atau tidak. HCG yang tidak
terlalu tinggi menunjukkan bahwa kehamilan wanita tersebut rendah dan ditandai
dengan tidak adanya gejala mual saat hamil.
Bagaimana
jika tidak mengalami mual saat hamil?
Walaupun begitu,
setiap kehamilan memiliki perubahannya masing-masing. Bukan berarti ibu yang
tidak mengalami gejala mual atau muntah saat hamil akan mengalami keguguran.
Oleh karena itu, diharapkan bagi ibu yang sedang mengalami hamil muda untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi
janinnya.