Induksi dilakukan untuk membantu proses melahirkan
dengan menstimulasi kontraksi. Misalnya, kontraksi tidak teratur sehingga bayi
tidak terdorong keluar dan mulut rahim tidak terbuka lebar. Padahal hal ini
dibutuhkan sebagai jalan keluar bayi.
Namun, sebelum melakukan induksi, ada beberapa hal yang
harus diperiksa. Yaitu, pengecekan pola kontraksi dan memeriksa seberapa jauh
serviks menipis atau melebar. Selain itu, perhatikan seberapa jauh jarak bayi
ke serviks dan hasil monitor detak jantung pada janin.
Bila memang tindakan induksi harus diambil, ibu akan
diberikan obat yaitu oxytocin atau oksitosin melalui selang
infus dengan dosisi yang sudah ditentukan dokter. Pemberian oksitosin akan
ditambahkan sedikit demi sedikit hingga rahim kontraksi dan serviks terbuka dan
cukup untuk jalan lahir. Hasil yang diharapkan dari induksi adalah munculnya 3
– 5 kontraksi setiap 10 menit.
Berikut ini adalah beberapa alasan medis lainnya yang
mengharuskan ibu hamil menjalani induksi:
- Kematian janin dalam rahim.
- Hari perkiraan lahir (due date) sudah lewat dari 1 – 2 minggu
- Kondisi ibu hamil sedang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), infeksi, penyakit paru-paru, ketuban pecah terlalu awal, serta diabetes yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi.
Sumber: www.meetdoctor.com dan yahoo.com
image: Demfy.com