Teh hijau selain rasanya yang nikmat, juga sering kali dikonsumsi karena
para wanita untuk membantu menurunkan berat badan. Selain itu, teh hijau tak
mengalami banyak proses oksidasi, sehingga kandungan manfaat dan antioksidannya
masih sangat tinggi. Namun, amankah jika teh hijau dikonsumsi oleh ibu hamil?
Sebenarnya, teh hijau ukup aman dikonsumsi ibu hamil,
hanya saja tidak boleh menikmatinya terlalu banyak dan sering. Sekalipun
mengandung antioksidan tinggi, konsumsi yang berlebihan dan sering bisa membuat
ibu hamil berisiko mengalami gangguan kehamilan. Beberapa gangguan tersebut
antara lain:
1. Kafein masuk ke plasenta
Jika asupan kafein dalam tubuh terlalu tinggi, maka kafein akan masuk ke dalam sirkulasi darah. Parahnya, kafein bisa masuk ke dalam plasenta bayi. Metabolisme bayi Anda belum cukup matang untuk bisa "mengolah" kafein sehingga akan menjadi racun dalam tubuh bayi.
2. Memengaruhi kadar asam folat
Peningkatan konsumsi teh hijau ternyata bisa mempengaruhi kadar asam folat dalam tubuh. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada bayi.
3. Berat badan bayi rendah
Teh hijau mengandung 20-50 mg kafein per porsi, tergantung pada varietasnya. Tingginya kafein per porsi akan memengaruhi berat badan bayi. Jika ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi teh, bayi akan berisiko memiliki berat badan yang rendah.
4. Meningkatkan kadar kafein
Banyak dokter kandungan menyarankan untuk mengurangi kadar kafein dalam tubuh, untuk mengurangi tekanan darah. Biasanya, bumil mengurangi kafein dengan mengurangi kopi saja. Padahal, teh hijau juga mengandung kafein dengan tingkat sedang. Maka bumil juga perlu membatasi asupan teh hijau dalam satu hari.
5. Memengaruhi penyerapan zat besi
Terlalu banyak teh hijau dapat memengaruhi kesehatan Anda karena dapat mengurangi penyerapan zat besi yang diperoleh dari konsumsi daging dan sayuran. Hal ini cukup berbahaya karena sebenarnya saat hamil, Anda membutuhkan banyak zat besi untuk pertumbuhan anak dan juga kesehatan Anda.
6. Dehidrasi
Kafein bersifat diuretik pada tubuh, sehingga peningkatan konsumsi teh hijau membuat Anda sering buang air kecil, dan lama-kelamaan tubuh jadi dehidrasi. Jika tak diimbangi dengan minum air putih yang cukup banyak, Anda akan mengalami dehidrasi parah.
1. Kafein masuk ke plasenta
Jika asupan kafein dalam tubuh terlalu tinggi, maka kafein akan masuk ke dalam sirkulasi darah. Parahnya, kafein bisa masuk ke dalam plasenta bayi. Metabolisme bayi Anda belum cukup matang untuk bisa "mengolah" kafein sehingga akan menjadi racun dalam tubuh bayi.
2. Memengaruhi kadar asam folat
Peningkatan konsumsi teh hijau ternyata bisa mempengaruhi kadar asam folat dalam tubuh. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada bayi.
3. Berat badan bayi rendah
Teh hijau mengandung 20-50 mg kafein per porsi, tergantung pada varietasnya. Tingginya kafein per porsi akan memengaruhi berat badan bayi. Jika ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi teh, bayi akan berisiko memiliki berat badan yang rendah.
4. Meningkatkan kadar kafein
Banyak dokter kandungan menyarankan untuk mengurangi kadar kafein dalam tubuh, untuk mengurangi tekanan darah. Biasanya, bumil mengurangi kafein dengan mengurangi kopi saja. Padahal, teh hijau juga mengandung kafein dengan tingkat sedang. Maka bumil juga perlu membatasi asupan teh hijau dalam satu hari.
5. Memengaruhi penyerapan zat besi
Terlalu banyak teh hijau dapat memengaruhi kesehatan Anda karena dapat mengurangi penyerapan zat besi yang diperoleh dari konsumsi daging dan sayuran. Hal ini cukup berbahaya karena sebenarnya saat hamil, Anda membutuhkan banyak zat besi untuk pertumbuhan anak dan juga kesehatan Anda.
6. Dehidrasi
Kafein bersifat diuretik pada tubuh, sehingga peningkatan konsumsi teh hijau membuat Anda sering buang air kecil, dan lama-kelamaan tubuh jadi dehidrasi. Jika tak diimbangi dengan minum air putih yang cukup banyak, Anda akan mengalami dehidrasi parah.
Sumber :
Tabloid Nakita dan kompas.com