Polusi udara di kota
yang padat lalu lintasnya dapat mengancam kesehatan orang-orang yang tinggal di
daerah tersebut. Para peneliti berulang kali melakukan studi mengenai
orang-orang yang tinggal di tengah kota yang sibuk dan kaitannya dengan
beberapa masalah kesehatan.
Kali ini, penelitian
yang dilakukan di Denmark menemukan peningkatan risiko pre-eklampsia pada ibu
hamil yang tinggal dekat jalan raya yang padat. Menurut peneliti, polusi udara
dan kebisingan lalu lintas kerap membuat ibu hamil stres sehingga memicu
tekanan darah tinggi atau terjadi pre-eklampsia. Tingkat stres yang tinggi pun
bisa menyebabkan peradangan sehingga memicu penyakit kronik.
Pre-eklampsia
merupakan salah satu komplikasi kesehatan ibu hamil. Pre-eklampsia dapat
menghambat aliran darah dan nutrisi ke bayi melalui plasenta. Akibatnya, bisa
menghambat tumbuh kembang bayi. Bahkan, bisa berujung pada kematian ibu dan
bayi.
Tanda-tanda tekanan
darah tinggi pada ibu hamil antara lain pembengkakan di kaki, wajah, dan
tangan, sakit kepala parah, masalah penglihatan, hingga sakit di bawah tulang
rusuk.
Wanita hamil juga
lebih berisiko pre-eklampsia apabila obesitas, memiliki tekanan darah tinggi
sebelum hamil, ada penyakit diabetes, atau ada riwayat keluarga yang
pre-eklamsia.
Penelitian yang
dipimpin oleh Profesor Marie Pedersen dari University of Copenhagen itu
melibatkan 72.745 wanita hamil. Menurut Marie, penilitian ini adalah bukti
nyata kepadatan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Ia berharap semua
negara yang padat penduduknya dapat mengatasi masalah polusi udara asap
kendaraan bermotor yang umumnya terjadi di tengah kota besar.
Sebelumnya,
penelitian yang dipublikasikan di jurnal Lancet menyatakan, orang-orang tinggal
di dekat jalan raya yang sibuk lebih berisiko demensia daripada yang tidak.
Selain itu, polusi udara dari kendaraan meningkatkan risiko penyakit jantung dan
asma.