Wednesday, March 14, 2018

Benarkah Susu Probiotik Bisa Mengurangi Risiko Komplikasi Kehamilan?




Memiliki bayi yang sehat saat melahirkan adalah harapan semua ibu. Kini, para peneliti menemukan satu lagi makanan kaya gizi yang baik untuk ibu hamil, yakni susu kaya probiotik.

Dipublikasikan dalam jurnal BMJ, Selasa (23/1/2018), para peneliti asal Norwegia menemukan bahwa kandungan probiotik pada susu membantu mengurangi risiko kelahiran prematur dan risiko preeklampsia.

Preeklampsia merupakan komplikasi serius di mana wanita hamil mengalami tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein dalam urin, dan pembengkakan pada tungkai. Kondisi ini bisa berdampak pada seluruh tubuh.

 Dr Mahsa Nordqvist, dokter kandungan dari Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska, Swedia, berkata bahwa dua risiko di atas muncul karena tingkat peradangan yang tinggi dalam tubuh ibu hamil.

Dia menambahkan, peradangan tersebut dapat dicegah atau dikurangi lewat bakteri probiotik atau bakteri baik. "Dengan begitu risiko komplikasi kehamilan akan terhindarkan," ujar Nordqvist, dilansir dari Live Science, beberapa waktu lalu.

Dalam penjelasannya, mengonsumsi susu probiotik di awal kehamilan dapat mencegah kelahiran prematur. Sementara mengonsumsi di akhir kehamilan akan mencegah risiko preeklampsia.

Hasil penelitian di atas didasarkan pada pengamatan terhadap data dari 70.000 ibu hamil yang ada di Norwegia.

Selain mengamati data, para peneliti juga meminta para ibu hamil untuk mengisi kuesioner tentang riwayat kesehatan dan pola gaya hidup saat mereka hamil di usia 15 sampai 30 minggu. Para ibu juga diminta menginformasikan tentang makanan mereka saat kehamilan di minggu ke-22.

Dalam kuesioner pola gaya hidup, ada pertanyaan terkait konsumsi susu probiotik sebelum masa kehamilan, dan juga saat awal dan akhir kehamilan.

Setelah diolah, periset menemukan bahwa dengan meminum susu probiotik di awal kehamilan akan menurunkan risiko kelahiran prematur sampai 21 persen.

"Persalinan prematur seringkali dihubungkan dengan infeksi yang menyebabkan pembengkakan di tubuh. Jika respons inflamasi dapat diturunkan sejak awal kehamilan, maka risiko melahirkan dini pun akan menurun," jelas Nordqvist.

Sementara itu, ibu hamil yang mengonsumsi susu probiotik di akhir kehamilan akan menurunkan risiko preeklampsia sampai 20 persen, dibanding ibu hamil yang tidak meminumnya.

Dr Susanne Bathgate, spesialis pengobatan ibu dan janin di The George Washington University School of Medicine and Health Sciences, Washington, DC, yang tidak terlibat dalam penelitian berkata bahwa dua risiko di atas memang diperkirakan muncul karena pengaruh peradangan dan beberapa pembengkakan yang mungkin berasal dari plasenta.

Meski begitu, dia berharap agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menyelidiki manfaat susu probiotik terhadap peradangan dalam tubuh ibu hamil. Sebab, penggunaan susu probiotik memang banyak ditemukan di Norwegia, tetapi belum tentu hal yang sama juga ditemukan di negara lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 
Penulis : Gloria Setyvani Putri

Cara Baca Hasil USG Kehamilan

Saat ibu hamil kontrol rutin untuk memeriksakan kandungan, dokter akan mencetak hasilnya dan memberikannya untuk Anda. Setelah itu do...