Memiliki bayi yang sehat
saat melahirkan adalah harapan semua ibu. Kini, para peneliti menemukan
satu lagi makanan kaya gizi yang baik untuk ibu hamil, yakni susu kaya
probiotik.
Dipublikasikan dalam jurnal
BMJ, Selasa (23/1/2018), para peneliti asal Norwegia menemukan bahwa kandungan
probiotik pada susu membantu mengurangi risiko kelahiran prematur dan risiko
preeklampsia.
Preeklampsia merupakan
komplikasi serius di mana wanita hamil mengalami tekanan darah tinggi, kenaikan
kadar protein dalam urin, dan pembengkakan pada tungkai. Kondisi ini bisa
berdampak pada seluruh tubuh.
Dr Mahsa Nordqvist, dokter kandungan dari
Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska, Swedia, berkata bahwa dua risiko di atas
muncul karena tingkat peradangan yang tinggi dalam tubuh ibu hamil.
Dia menambahkan, peradangan
tersebut dapat dicegah atau dikurangi lewat bakteri probiotik atau bakteri
baik. "Dengan begitu risiko komplikasi kehamilan akan terhindarkan,"
ujar Nordqvist, dilansir dari Live Science, beberapa waktu lalu.
Dalam penjelasannya, mengonsumsi
susu probiotik di awal kehamilan dapat mencegah kelahiran prematur. Sementara
mengonsumsi di akhir kehamilan akan mencegah risiko preeklampsia.
Hasil penelitian di atas
didasarkan pada pengamatan terhadap data dari 70.000 ibu hamil yang ada di Norwegia.
Selain mengamati data, para
peneliti juga meminta para ibu hamil untuk mengisi kuesioner tentang riwayat
kesehatan dan pola gaya hidup saat mereka hamil di usia 15 sampai 30 minggu.
Para ibu juga diminta menginformasikan tentang makanan mereka saat kehamilan di
minggu ke-22.
Dalam kuesioner pola gaya
hidup, ada pertanyaan terkait konsumsi susu probiotik sebelum masa kehamilan,
dan juga saat awal dan akhir kehamilan.
Setelah diolah, periset
menemukan bahwa dengan meminum susu probiotik di awal kehamilan akan menurunkan
risiko kelahiran prematur sampai 21 persen.
"Persalinan prematur
seringkali dihubungkan dengan infeksi yang menyebabkan pembengkakan di tubuh.
Jika respons inflamasi dapat diturunkan sejak awal kehamilan, maka risiko
melahirkan dini pun akan menurun," jelas Nordqvist.
Sementara itu, ibu hamil
yang mengonsumsi susu probiotik di akhir kehamilan akan menurunkan risiko
preeklampsia sampai 20 persen, dibanding ibu hamil yang tidak meminumnya.
Dr Susanne Bathgate,
spesialis pengobatan ibu dan janin di The George Washington University School
of Medicine and Health Sciences, Washington, DC, yang tidak terlibat dalam
penelitian berkata bahwa dua risiko di atas memang diperkirakan muncul karena
pengaruh peradangan dan beberapa pembengkakan yang mungkin berasal dari
plasenta.
Meski begitu, dia berharap
agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menyelidiki manfaat susu probiotik
terhadap peradangan dalam tubuh ibu hamil. Sebab, penggunaan susu probiotik
memang banyak ditemukan di Norwegia, tetapi belum tentu hal yang sama juga
ditemukan di negara lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Penulis : Gloria Setyvani Putri