Saturday, September 27, 2014

Kehamilan Diluar Kandungan

Ilustrasi Foto :thechronicle.com.gh

Apa itu Kehamilan Diluar Kandungan?
Kehamilan yang normal dimulai pada saat sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim ibu. Pada kehamilan ektopik sel telur ini tidak melekat pada rahim, namum pada bagian tubuh lain, seperti pada saluran telur (yang sering terjadi), leher rahim, dalam rongga perut atau indung telur (ovarium). Kehamilan diluar kandungan (ektopik) biasanya tidak bisa berlangsung secara normal, jika tidak segera ditangani dapat membahayakan ibu karena pertumbuhan sel telur akan merusak struktur jaringan tempatnya melekat, sehingga dapat timbul perdarahan yang masif dan mengancam nyawa ibu.

Faktor resiko penyebab Kehamilan Ektopik
Penyebab kehamilan ektopik sampai sekarang masih merupakan misteri dan dapat terjadi pada semua wanita. Namun ada beberapa faktor resiko yang perlu diketahui dan menyebabkan beberapa wanita lebih beresiko mengalami kehamilan ektopik:
  1. Kehamilan diatas 35 tahun.
  2. Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.
  3. Ada riwayat melakukan pembedahan di daerah tuba falopi, karena jaringan parut yang timbul pasca bedah dapat menghambat masuk nya sel telur ke rahim.
  4. Ada riwayat penyakit menular seksual (PMS).
  5. Penggunaan obat-obat fertilitas.
  6. Pengunaan alat kontasepsi dalam Rahim (AKDR) yang baik dapat mencegah kehamilan , namun jika terjadi kehamilan dapat timbul di luar Rahim.
  7. Kelainan kongenital yang menyebabkan struktur tuba falopi yang berbentuk tidak seperti normal.


Apa gejala-gejala kehamilan ektopik?
Gejala-gejala yang patut diwaspadai adalah:
  • Perdarahan vagina.
  • Menstruasi yang terganggu.
  • Nyeri yang tajam atau difus pada bagian abdomen.
  • Nyeri pada satu bagian badan.
  • Hipotensi (tekanan darah di bawah normal).
  • Perasaan penekanan pada rektum.
  • Dapat juga bermanifestasi seperti kehamilan normal yaitu gejala mual, muntah, nyeri pinggang.


Bagaimana kehamilan ektopik didiagnosa?
Diagnosis pada kehamilan ektopik dapat dilakukan dengan pemeriksaan palpasi pada rongga pelvis dan mengukur kadar hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotopin) untuk memastikan kehamilan. Namun standar baku untuk menegakkan diagnosis adalah dengan melakukan ultrasonografi (USG).

Apa yang harus dilakukan bila kehamilan dinyatakan sebagai kehamilan ektopik?
Penatalaksanaan pada pasien dengan kondisi kehamilan ektopik harus dilakukan sedini mungkin karena dapat mengancam nyawa ibu. Karena biasanya kehamilan tidak dapat berlangsung sampai kelahiran, maka umumnya akan diberikan terapi farmakologis untuk memberhentikan kehamilan. Apabila telah terjadi ruptur uteri/robekan rahim, operasi harus dilakukan segera.

Karena banyak komplikasi yang dapat timbul dari kehamilan ektopik hingga menimbulkan kematian, waspadalah dan segeralah temui dokter Anda jika terjadi perdarahan abnormal dari vagina atau abdomen terasa sangat nyeri.

Apakah kehamilan ektopik bisa dicegah?
Seperti disebutkan diatas, penyebab kehamilan ektopik hingga ini belum diketahui pasti. Untuk itu sangat sulit untuk dicegah. Namun ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan:
  • Stop merokok.
  • Hindari berhubungan dengan banyak pasangan yang akan menyebabkan timbulnya penyakit menular seksual.
  • Hindari kehamilan pada usia lanjut.
  • Konsultasikan kehamilan dengan dokter bila ada riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.

Sumber: WebMD, MayoClinic, MedlinePlus via http://dokita.co


Cara Baca Hasil USG Kehamilan

Saat ibu hamil kontrol rutin untuk memeriksakan kandungan, dokter akan mencetak hasilnya dan memberikannya untuk Anda. Setelah itu do...