Penyakit gigi dan gusi saat
hamil meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Itu
karena bakteri yang ada di mulut mengganggu kerja hormon dan proses asupan
nutrisi yang dibutuhkan janin.
"Mulut yang terinfeksi
pasti ada bakteri. Lalu, bakteri itu bisa masuk ke semua jaringan tubuh lewat
aliran darah dan mengganggu sistem tubuh, termasuk perkembangan janin,"
kata dokter gigi Ratu Mirah Afifah dari PT Unilever Indonesia saat temu media, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bakteri juga bisa mengganggu
produksi hormon oksitosin yang berfungi merangsang kontraksi di dinding rahim
untuk mempermudah proses kelahiran. Jika hormon itu diproduksi sebelum masa
kelahiran normal, bayi akan lahir prematur dengan berat badan lahir rendah.
"Jika lahir prematur, pembentukan dan perkembangan organ tubuh bayi belum
sempurna," ucapnya.
Selain itu, sebagian ibu
hamil rentan terinfeksi. Kondisi kehamilan bisa memperparah infeksi. Misalnya,
risiko gingivitis atau gusi bengkak naik pada bulan kedua kehamilan dan kian
parah menjelang bulan kedelapan.
Oleh karena itu, pemeriksaan
kesehatan gigi dan gusi dianjurkan sejak merencanakan kehamilan. Itu
dilanjutkan dengan pemeriksaan pada bulan kedua dan bulan kedelapan kehamilan.
Dalam jurnal obstetri dan
ginekologi Februari 2006, disebutkan bahwa gigi dan mulut sehat pada ibu hamil
menurunkan risiko pre-eklamsia atau keracunan kehamilan 5-8 persen. Pembersihan
karang gigi dan menjaga kesehatan gusi juga mengurangi risiko bayi lahir
prematur 50 persen dan mengurangi risiko bayi prematur dengan berat badan
rendah hingga 57 persen.
Dokter spesialis obstetri
dan ginekologi dari Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Boy Abidin, memaparkan,
kesehatan gigi dan mulut perlu dijaga karena jadi tempat pertama proses
pencernaan. "Jika ibu tak bisa mencerna makanan di mulut dengan baik,
nutrisi yang terserap tubuh dan janin tak maksimal," ujarnya.
Untuk itu, edukasi perlu
diberikan, seperti menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur. Konsumsi makanan dan minuman manis sebaiknya dikurangi di
awal kehamilan agar bakteri di mulut tak berkembang. (B06)
Sumber kompas.com