Wednesday, December 2, 2015

Herpes dan Kehamilan

Penyakit herpes simplex merupakan infeksi yang sangat umum terjadi di masyarakat. Penyakit ini memiliki ciri berupa bulatan-bulatan kecil berisi cairan yang terasa gatal. Penyebab penyakit ini adalah herpes simpleks virus tipe 1 dan tipe 2. Kedua virus ini mudah menular, penularannya melalui gesekan kulit antar penderita herpes dengan orang biasa. Penyakit herpes ini termasuk penyakit yang kadang bergejala maupun tidak. Sehingga, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah tertular virus herpes.

Kedua bentuk herpes yaitu HSV-1 dan HSV-2 dapat menginfeksi daerah mulut, area genital, atau keduanya. Ketika infeksi aktif di daerah mulut, penyakitnya disebut herpes oral.  Herpes oral paling sering disebabkan oleh HSV-1. Ketika infeksi herpes aktif di daerah organ seks, penyakitnya disebut herpes genital. Herpes genital seringnya disebabkan oleh HSV-2. Herpes oral lebih umum dibandingkan herpes genital. Hal yang patut diperhatikan adalah herpes genital pun dapat disebabkan oleh HSV-1, kenapa? Hal ini dapat terjadi apabila seseorang yang menderita penyakit herpes mulut malakukan oral seks kepada pasangannya. Sehingga, pasangan seksualnya tersebut menderita herpes genital yang diakibatkan oleh HSV-1.

Nama lain dari penyakit herpes simplex adalah herpes genital, herpes oral, herpes kelamin, herpes mulut, herpes genitalis, herpes oralis. Namun yang paling umum orang menyebutnya dengan sebutan herpes genitalis.

Penyakit herpes merupakah salah satu bahaya terbesar bagi bayi yang baru lahir jika ibunya terinfeksi selama kehamilan. Karena itu, ibu hamil harus menghindari terinfeksi herpes genital selama kehamilan. Anda dapat mempertimbangkan tes herpes jika Anda tidak pernah memiliki gejala herpes genital dan jika pasangan Anda memiliki riwayat herpes genital. Anda juga harus mempertimbangkan tes jika Anda mempunyai kekhawatiran tertular.

Tes laboratorium sangat membantu karena mungkin Anda terinfeksi virus tetapi tidak pernah memiliki atau melihat gejala. Jika Anda tidak memiliki herpes genital tetapi pasangan memilikinya, hindari seks oral, vaginal, dan anal tanpa kondom.
Jika Anda memiliki luka herpes saat Anda memulai persalinan, dokter dapat merekomendasikan operasi caesar untuk menghindari penularan ke bayi Anda. Bekerjasamalah dengan dokter untuk merencanakan perawatan terbaik untuk diri dan bayi Anda. Bicarakan segala kekhawatiran yang mungkin Anda miliki tentang herpes dan kehamilan dengan dokter Anda. Herpes oral Jika Anda memiliki herpes oral sementara Anda hamil, jangan khawatir. Infeksi tersebut tidak membahayakan kehamilan Anda. Namun setelah melahirkan, jangan menciumi bayi sampai telah sembuh sepenuhnya untuk mencegah penularan infeksi.


Sumber: http://herpesgenital.biz

Cara Baca Hasil USG Kehamilan

Saat ibu hamil kontrol rutin untuk memeriksakan kandungan, dokter akan mencetak hasilnya dan memberikannya untuk Anda. Setelah itu do...