Lirik kalender, Anda tahu
pasti bahwa seharusnya siklus menstruasi Anda sudah mulai, tapi mengapa belum
muncul juga? Apakah Anda positif hamil? Atau, hanya sekadar terlambat datang
bulan?
Sindrom premenstruasi (PMS) dan tanda awal
kehamilan hampir sebelas-dua belas, dan akan sulit bagi Anda yang sedang
harap-harap cemas untuk bisa membedakannya. Baca terus artikel ini untuk
mengetahui apa perbedaan yang jelas antara keduanya. Tapi ingat: Perbedaan
gejala dapat bervariasi dari satu wanita dan yang lainnya.
Membedakan mana PMS dan tanda
awal kehamilan
1. Nyeri payudara yang berlangsung lama adalah tanda
kehamilan umum
Payudara
membengkak dan terasa nyeri adalah tanda PMS jika jaringan payudara
terasa padat — terutama di sisi terluar. Anda juga mungkin mengalami sensasi
payudara yang terasa penuh, sesak, disertai oleh rasa nyeri dan berat. Keluhan
juga hanya muncul tepat sebelum menstruasi Anda, dan berhenti di hari pertama
menstruasi atau selama periode haid Anda.
Selama awal kehamilan,
payudara Anda mungkin terasa sakit, sensitif, atau lunak saat disentuh. Kedua
payudara juga mungkin terasa lebih padat dan lebih berat. Kelembutan dan
pembengkakan ini biasanya akan terjadi satu hingga dua minggu setelah Anda
mengalami pembuahan, dan dapat berlangsung cukup lama akibat lonjakan tingkat
progesteron dalam tubuh untuk mendukung kehamilan. Beberapa wanita memiliki
nyeri payudara yang berlangsung sepanjang masa kehamilan mereka.
2. Kram perut yang berlangsung lama adalah tanda Anda akan
menstruasi
Banyak wanita yang mengalami
kram satu atau dua hari sebelum menstruasi tiba. Tetapi, kram perut juga bisa
terjadi selama masa implantasi embrio.
Kram perut adalah tanda PMS
jika Anda mengalami dismenore (kram akibat kejang otot rahim yang terjadi 24-48
jam sebelum menstruasi). Kram PMS pada
umumnya terasa seolah perut bawah Anda diperas sesekali yang diikuti oleh nyeri
punggung. Anda mungkin hanya mengalami kembung di daerah perut. Beberapa wanita
mengalami kram perut PMS ringan, tetapi juga bisa sangat intens. Pada umumnya,
kram dan segala penderitaan yang mengikuti akan berangsur menghilang selama
periode haid Anda dan menghilang di penghujung siklus.
Kram perut yang disebabkan
implantasi embrio umumnya terasa lebih ringan daripada kram perut yang biasa
Anda alami selama PMS. Banyak wanita mengatakan bahwa nyeri berpusat lebih di
satu sisi dari yang lainnya. Misal, jika telur dibuahi menempel di sisi kanan
rahim, kram mungkin lebih terasa pada sisi itu, bukan di sebelah kiri. Banyak
wanita mengatakan bahwa rasanya seperti dicubit atau ditarik, tidak seperti
kram yang sebenarnya. Kram bisa berlangsung hanya beberapa jam (sampai beberapa
hari, pada kasus tertentu), tetapi biasanya terjadi segera setelah ovulasi —
bukan hanya sebelum haid (untuk kebanyakan wanita). Seringnya, kram implantasi
juga dibarengi dengan kemunculan bercak darah, tapi sekali lagi, ini tidak
berlaku untuk setiap wanita.
Intinya: jika Anda mengalami
kram yang intens dan berlangsung lebih dari satu hari, Anda mungkin mengalami
PMS.
3. Jika itu tanda PMS, Anda harusnya tidak mengalami
perdarahan
Pendarahan ringan
terkadang adalah salah satu tanda awal kehamilan, tetapi wanita sering
menduga jenis bercak darah ringan ini sebagai pertanda menstruasi biasa.
Bercak-bercak darah yang terjadi di awal kehamilan ini disebut perdarahan
implantasi.
Pendarahan
implantasi dimulai sekitar seminggu sebelum menstruasi. Dengan
demikian, bercak darah yang Anda lihat segera setelah ovulasi
kemungkinan menunjukkan suksesnya pembuahan. Anda mungkin melihat hanya 1-2
tetes darah di panty liner Anda yang hampir tidak pernah berwarna merah darah
menyala. Biasanya perdarahan implantasi berwarna merah muda atau kekuningan,
hampir kecoklatan, dengan hanya sedikit saja bercak darah. Hal ini terjadi
tidak pada setiap wanita, dan durasi hanya terbatas untuk beberapa jam, 1-2
hari dalam kasus langka yang merupakan alasan utama mengapa pendarahan
implantasi sering dianggap sebagai awal periode haid. Pendarahan implantasi
tidak terjadi lebih selama 5 atau 7 hari, itu tidak normal.
Anda tidak akan memiliki
perdarahan selama PMS. Dan ketika Anda menstruasi Anda benar tiba, aliran
darahnya akan terasa lebih berat dan berlangsung sampai seminggu. Warna darah
menstruasi bervariasi dari merah darah cerah hingga cokelat gelap bahkan merah
tua kehitaman, bertekstur kadang cair kadang kental, kadang juga dilengkapi
dengan gumpalan darah.
4. Ngidam yang aneh-aneh adalah tanda hamil
Ketika Anda mengalami PMS,
Anda mungkin menyadari bahwa Anda akan cenderung makan makanan yang manis atau
asin, seperti cokelat, keripik kentang, atau gorengan. Anda juga lebih mungkin
memiliki selera makan yang besar.
Ngidam ibu
hamil ditandai dengan keinginan dan/kebutuhan akan kombinasi makanan
yang tidak biasanya Anda makan (misalnya jus nangka dan sate usus) atau
mendambakan makanan yang Anda jarang atau tidak pernah inginkan sebelumnya.
Seiring dengan keinginan makanan yang sangat spesifik, Anda mungkin benar-benar
tidak tertarik pada beberapa makanan atau memiliki keengganan untuk bau dan
selera tertentu, bahkan yang Anda sebenarnya sukai sebelumnya. Hal ini dapat
berlangsung selama kehamilan. Karena ngidam adalah gejala halus, sangat penting
untuk memperhatikan tanda-tanda lain sebelum benar yakin.
5. Mual muntah? Tanda awal kehamilan klasik
Morning
sickness adalah salah satu tanda awal kehamilan paling klasik dan
jelas yang menjamin Anda sedang hamil. Mual dapat mulai dari tiga minggu
setelah pembuahan. Namun, tidak semua wanita mengalami morning sickness, dan
“morning sickness” dapat terjadi setiap saat sepanjang hari.
Anda tidak akan mengalami mual
atau muntah selama PMS atau terlambat datang bulan biasa.
6. Sakit punggung mungkin hanya pertanda PMS
Anda sering mendengar ibu
hamil mengeluhkan sakit punggung selama
masa kehamilannya. Namun, rasa sakitnya hanya akan muncul di trimester kedua
sampai tiga ketika tambahan berat badan dari janin yang membesar mulai
menghambat ibu.
Jika Anda mengalami sakit
punggung bawah mendekati periode menstruasi Anda, kemungkinan terbesarnya itu
hanyalah pertanda gejala PMS saja. Sakit punggung yang terkait dengan
menstruasi dilaporkan terasa seperti ditembak, tetapi juga bisa terasa
berdenyut atau pegal mirip kram. Rasa sakitnya juga kadang memancar hingga ke
kedua kaki.
7. Terlambat datang bulan belum tentu Anda hamil
Tanda awal kehamilan klasik
adalah terlambat
datang bulan, terlebih jika siklus menstruasi Anda normal dan tidak pernah
terlambat sebelumnya. Tapi, jika siklus Anda cenderung tidak teratur atau tidak
terduga, Anda mungkin tidak hamil.
Bahkan pada wanita yang
memiliki siklus tepat waktu sekalipun, periode menstruasi yang terlewat bukan
jaminan pasti itu tanda awal kehamilan. Stres, perubahan pola makan,
peningkatan aktivitas fisik, dan sekelompok faktor eksternal lainnya dapat
menyebabkan Anda mengalami terlambat datang bulan atau bahkan tidak sama
sekali. Jika Anda telah membuat perubahan besar dalam hidup atau berada di
bawah tekanan stres berat, haid yang terlambat mungkin hanya alarm tubuh untuk
mengingatkan Anda beristirahat sejenak.
Sering
buang air kecil adalah keluhan umum dari tanda awal kehamilan, dan
salah satu yang tidak terkait dengan PMS.
Cara terbaik untuk membedakan
antara PMS dan tanda awal kehamilan adalah untuk melakukan tes kehamilan.
Mengetahui gejala PMS khas Anda juga dapat banyak membantu sehingga Anda
akan segera tahu ketika ada perubahan dalam polanya. Temui dokter Anda jika
Anda memiliki pertanyaan atau masalah. Semakin cepat Anda mengetahui Anda
hamil, semakin cepat Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat.