Thursday, December 4, 2014

Penyebab Ketidaksuburan Pada Wanita


Statistik menunjukkan bahwa, satu dari tujuh pasangan harus berurusan dengan masalah kesuburan. Anda bisa dikatakan memiliki masalah kesuburan, jika melakukan hubungan intim secara teratur selama lebih dari 12 bulan, tetapi sia-sia.

Terutama bagi Anda yang sudah berkeluarga, dan ingin mendapatkan momongan. Ketidaksuburan bisa menjadi penyebab rumah tangga goyah. mendidiagnosis ketidaksuburan, kini menjadi penting untuk mengelola masalah kesuburan dan keharmonisan rumah tangga.

Ada dua jenis ketidaksuburan atau infertilitas, yaitu ketidaksuburan primer dan sekunder, tergantung hormon dan kondisi medis dari si wanita. Berikut adalah 10 penyebab umum, ketidaksuburan pada wanita, yang dilansir dari Boldsky:

1. Gangguan Ovulasi. Infertilitas ini paling sering disebabkan oleh masalah yang terjadi dengan pelepasan telur dari ovarium. Sementara beberapa masalah ovulasi dapat menyebabkan seorang wanita berhenti melepaskan telur sama sekali. Masalah ovulasi mungkin akibat dari hal-hal berikut:
  • Sindrom ovarium polikistik: Sebuah kondisi medis yang membuat sulit bagi ovarium untuk menghasilkan telur.
  • Kegagalan ovarium prematur: Ini adalah suatu kondisi di mana ovarium seorang wanita berhenti bekerja, sebelum meginjak usia 40 tahun.
  • Masalah tiroid: Keduanya terlalu aktif dan kurang aktif, sehingga kelenjar tiroid dapat mencegah wanita untuk melepaskan telur.
2 Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko kemandulan pada pria dan wanita. Jika Anda dirawat karena infertilitas, merokok dapat merusak pengobatan. Bahkan jika wanita itu berhasil hamil, risiko yang paling tinggi adalah keguguran.

3 Umur: Saat seorang wanita menginjak 32 tahun, tingkat kesuburannya mulai menurun. Tapi, wanita 35 tahun secara signifikan lebih subur daripada wanita yang berusia 20 tahunan.

4. Konsumsi alkohol: Kehamilan dapat dipengaruhi oleh asupan alkohol yang berlebihan. Tingkat moderat konsumsi alkohol belum terbukti dapat menurunkan tingkat infertilitas. Namun wanita yang telah terbiasa minum minuman beralkohol, akan memiliki infertilitas tinggi. Bahkan jika hamil, dia mungkin melahirkan bayi yang cacat.

5. Obesitas: Di negara-negara industri, wanita gemuk atau obesitas yang memiliki gaya hidup tidak sehat, cenderung tidak subur. Kelebihan berat badan dan memiliki gaya hidup kurang gerak, menjadi faktor utama infertilitas.

6. Gangguan makan: Para perempuan yang sangat kurus atau anoreksia akibat dari gangguan makan, cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk tidak hamil.

7. Vegetarian: Ini masih menjadi perdebatan luas. Menurut ilmu pengetahuan, seseorang yang menjadi vegan, memilikin risiko infertilitas, karena mereka kehilangan nutrisi yang ada dalam makanan non-vegetarian. Nutrisi ini meliputi besi, seng, asam folat, vitamin B-12. Dan mereka yang vegetarian, harus mencoba untuk memasukkan nutrisi ini dalam dietnya, dengan mengonsumsi suplemen. Namun anda harus berkonsultasi dengan dokter, sebelum Anda mengambil suplemen.

8. Kurang olahraga: Gaya hidup yang kurang gerak atau olahraga, dikaitkan dengan kemandulan baik pada laki-laki maupun perempuan. Disarankan bahwa olahraga harus menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.

9. Olahraga berlebihan: Untuk berolahraga dan memiliki gaya hidup sehat, seseorang mungkin akan memaksakan tubuhnya untuk berolahraga. Dan wanita yang berolahraga selama lebih dari 7 jam per hari, mungkin memiliki masalah ovulasi.

10. Stres: ovulasi Wanita dapat dipengaruhi oleh stres. Jadi, cobalah untuk menjaga agar tidak stres sebisa mungkin.



Sumber: http://balabal10.blogspot.com
Image: felisblog.com

Cara Baca Hasil USG Kehamilan

Saat ibu hamil kontrol rutin untuk memeriksakan kandungan, dokter akan mencetak hasilnya dan memberikannya untuk Anda. Setelah itu do...